Sabtu, 28 Oktober 2017

Proses, Latar Belakang, Dampak, dan Cara Jepang Mengekploitasi Kekayaan dan Tenaga Kerja Indonesia

        Ok kawan... kali ini saya akan share ilmu saya hehe... mengenai sejarah datangnya jepang ke indonesia, tujuan kedatangan jepang, latar belakang kedatangan jepang dan dampak dari kedatangan jepang pada warga indonesia. semoga bermanfaat.

Hasil gambar untuk PERANG MELAWAN JEPANG VERSI KARTUN



Proses Pendudukan Jepang (1942 – 1945)

        Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita – cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941.
Gerakan invasi militer Jepang cepat merambat ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari – Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur, Balikpapan, Pontianak dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.
Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung.
Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ketangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.
Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenbourgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah Jepang.
Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya dipriorotaskan pada dua hal, yaitu :
1. Menghapus pengaruh – pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia
2. Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji – janji maupun kekerasan.



A.   Latar belakang Kedatangan Jepang ke Indonesia
       
         Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia adalah akibat kemajuan industri negara Jepang yang tidak di barengi dengan ketersediaan bahan baku yang menunjang. Untuk keperluan industrinya Jepang mencari daerah-daerah penghasil bahan baku di Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Gerak maju militer Jepang ke Indonesia merupakan bagian dari perang dunia II. Dalam PD II tersebut Jepang berusaha menguasai daerah-daerah Asia Pasifik termasuk Korea Selatan dan Asia Tenggara. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerbu pangkalan Laut Amerika Serikat di Pearl Habour. Amerika Serikat marah kemudian menuntut balas dan mengumumkan perang dengan Jepang sehingga terjadi perang Asia Pasifik ( perang Asia Timur Raya ).
Setelah menyerang Pearl Habour, dengan strategi perang kilat dalam waktu cepat Jepang berhasil menguasai daearah-daerah Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan pendaratan di kota Tarakan pada tanggal 10 Januari 1942, selanjutnya menduduki Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, dan Bali antara Januari-Pebruari 1942.
Pendaratan pasukanJepang dibawah pimpinan Jendral Hitoshi Imamura di pulau Jawa pada tanggal 1 Maret 1942 dilakukan di 3 tempat yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro.
Jepang berhasil mengalahkan Belanda di Indonesia.Pada tanggal 8 Maret 1942 , Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati kabupaten Subang, dari Jendral Terpoonten di pihak Belanda kepada Jendral Imamura dari pihak Jepang. Sejak itulah Jepang resmi menjajah Indonesia
2) Memobilitasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia Pasifik, dengan cara :
a. Membentuk organisasi-organisasi politik a.l :
1. Gerakan tiga A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin
2. PUTERA ( 16 April 1943 )
3. Jawa Hokokai
b. Membentuk badan-badan militer, seperti Heiho dan Peta.
c. Membentuk badan-badan semi militer, contohnya Keibodan, Seinendan, Fujinkai dan Syuisinentai.
d. Pengerahan tenaga manusia.
Semasa pendudukannya, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah yang dipimpin oleh pemerintahan militer :
1. Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura diperintah oleh tentara ke 16 Angkatan Darat ( Rikugun ) yang berpusat di Jakarta.
2. Wilayah II, yang meliputi Sumatra dan Bukittinggi diperintah entara ke 25 Angkatan Darat yang berpusat di Bukit Tinggi.
3. Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusantengara yang diperintah oleh tentara selatan ke 2 Angkatan Laut (kaigun ) yang berpusat di Makassar.


C. Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk mengeksploitasi kekayaan dan tenaga kerja Indonesia.

        Masa pendudukan Jepang lebih kejam, menyakitkan dan menyengsarakan rakyat Indonesia dibanding masa penjajahan Belanda. Jepang berusaha mengeksploitasi (melakukan pemerasan) terahadap kekayaan alam, ekonomi dan tenaga kerja Indonesia.
Akibat penjajahn di indonesia :
1. Rakyat harus mengerjakan sebagian dari tanahnya untuk tanaman ekspor.
2. Bagian yang diperuntukkan buat tanaman ekspor itu adalah 1/5 dari tanah suatu desa.
3. Tanaman yang akan diekspor tidak boleh melebihi tanaman padi.
4. Bagian yang 1/5 itu tidak dibebani pajak tanah.
5. Tanaman yang ditanam rakyat atas 1/5 bagian itu harus diserahkan kepada pemerintah Belanda.
6. Kegagalan panen ditanggung pemerintah asalkan kegagalan itu tidak disebabkan oleh malasnya rakyat.
7. Petani akan bekerja dibawah pimpinan kepala-kepalanya sendiri dan pegawai Belanda akan mengawasi pekerjaan dan pungutan.
8. Buat tanaman tebu, pekerjaan boleh dibagi-bagi.
9. Kesulitan-kesulitan harus diatasi dalam hubungan dengan pembayaran pajak tanah.
Sistim perkebunan yang dilaksanakan di pulau Jawa, Manado, dan Sumatera Barat dalam prakteknya membuat rakyat sengsara. Tahun 1928, kemiskinan rakyat Indonesia jadi meningkat dan rakyat Indonesia sangat menderita dibawah tekanan pajak. Pemerintah Belanda sama sekali tidak berusaha untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia dengan suatu politik kesejahteraan, tetapi Pemerintah Belanda hanya membentuk panitia-panitia saja untuk menyelidiki kemelaratan Indonesia tanpa follow up, tanpa mengambil tindakan-tindakan repressif.
bisa di cari hal yang penting ya tentang tugas ppkn bagi kelas 7a4


Dampak Negatif Pendudukan Jepang

        Selain dampak positif di atas, pendudukan Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa, antara lain:
a.       Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
b.      Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
c.       Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
d.      Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
e.       Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
f.        Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan.
g.      Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
h.      Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
i.        Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
j.        Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar